Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

RAKTIK UTANG IUTANG ANTARA EMBUAT KERU UK KAM

LANG DENGAN NELAYAN BAGANG DI DESA BAJO SANGKUANG

Abstract : The ur ose of this study was to analyze the moderating role of Financial
erformance on the effect of Carbon Accounting Disclosure, Business Strategy, Knowledge
Management and Systematic Risk on Economic erformance. The data collection method
used ur osive sam ling. The total sam le of this research is as many as 22 com anies listed on
the Indonesia Stock Exchange and distributing dividends in a row for the 2016-2020 eriod.
The analytical tool used is anel data analysis using EViews. The results of this study indicate
that Carbon Accounting Disclosure, Business Strategy, Knowledge Management, and
Systematic Risk have no effect on Economic erformance. Financial erformance moderates
the influence of Knowledge Management on Economic erformance. However, Financial
erformance does not moderate the effect of Carbon Accounting Disclosure, Business Strategy
and Systematic Risk on Economic erformance.
Keywords : Economic erformance, Carbon Accounting Disclosure, Bussiness Strategy,
Knowledge Managemet, Systematic Risk, Financial erformanc

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran moderasi Financial
Performance pada pengaruh antara Carbon Accounting Disclosure, Bussiness Strategy,
Knowledge Management dan Systematic Risk terhadap Economic Performance. Metode
pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Total sampel penelitian ini adalah
sebanyak 22 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan membagikan dividen
berturut-turut periode tahun 2016-2020. Alat analisis yang digunakan adalah analisis data
panel dengan menggunakan EViews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Carbon
Accounting Disclosure, Bussiness Strategy, Knowledge Management, dan Systematic Risk
tidak berpengaruh terhadap Economic Performance. Financial Performance memoderasi
pengaruh antara Knowledge Management terhadap Economic Performance. Tetapi,
Financial Performance tidak memoderasi pengaruh antara Carbon Accounting Disclosure,
Bussiness Strategy dan Systematic Risk terhadap Economic Performance.
Kata Kunci : Economic Performance, Carbon Accounting Disclosure, Bussiness Strategy,
Knowledge Managemet, Systematic Risk, Financial Performance

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


1. Pendahuluan

Kementerian perindustrian menyatakan industri manufaktur menjadi


kontributor terbesar atas naiknya ertumbuhan ekonomi Indonesia dengan berhasil
menca ai 7,07% ada triwulan II tahun 2021 dan sekaligus meru akan sektor dengan
sumber pertumbuhan terbesar yaitu 1,35% (Kemen arin.go.id diakses ada 2
September 2021). Dengan pernyataan tersebut dapat mencerminkan bahwa terjadi
persaingan yang sangat ketat di industri manufaktur. Untuk dapat bersaing
perusahaan harus memiliki modal untuk membiayai kebutuhan kegiatas operasinal
perusahaan. Modal merupakan masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan.
Capital Market atau pasar Modal hadir untuk menjadi solusi mengenai
kendala modal yang dihadapi perusahan- perusahaan tersebut. Capital market
mempunyai fungsi yang besar untuk perekonomian sebuah negara disebabkan capital
market mempunyai dwi fungsi secara bersamaan, ialah economic funtcion dan
financial funtcion. Capital Market dikatakan mempunyai economic function karena
pasar modal manyajikan sarana atau sarana yang saling menguntungkan, yaitu ihak
yang memiliki modal kelebihan ( enanam modal) dan pihak yang membutuhkan
modal (emiten). Dengan capital market, yang memiliki dana lebih dapat menanamkan
dana sebagai modal dengan maksud meperoleh keuntungan, lalu perusahaan dapat
menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain tujuan tanam modal tan a harus
menunggu modal yang tersedia untuk oprasional perusahaan. Capital Market akan
memiliki financial function, karena menawarkan kesempatan dan peluang untuk
mendapatkan keuntungan bagi pemilik dana, tergantung ada karakter investasi yang
di ilih (Darmaji & Fakhrudin, 2001).
Investasi ini mendatangkan investor atau keuntungan atau keuntungan yang
diinginkan investor. Return adalah pengembalian dari penanaman modal yang
ditanamkan sebagai investasi, yang berupa aset berwujud (real assets) maupun aset
keuangan (financial assets). Investor memiliki syarat utama ketika mereka mau
mengarahkan uangnya melalui asar modal, yaitu rasa aman atas investasinya. Rasa
aman ini termasuk investor yang menginginkan informasi yang terang, adil dan on-
time sebagai dasar keputusan investasi mereka. Informasi berguna ketika dapat
mengubah keyakinan calon penanam modal. Adanya informasi baru akan
menanamkan kepercayaan baru di kalangan investor. Apalagi seiring dengan
meningkatnya kesadaran di kalangan investor akan manfaat menjaga dan melestarikan

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


lingkungan, seperti dam ak yang nantinya dirasakan masyarakat akibat emanasan
global, maka investor membutuhkan informasi yang berisi kinerja lingkungan
(Eksandy, 2017). Dampak yang ditimbulkan dengan adanya industri tidak hanya ada
masyarakat tetapi juga lingkungan. Meskipun sebuah negara yang maju ditandai
dengan berkembangnya kegiatan industri, tetapi semakin berkembang kegiatan
industri di sebuah negara, maka kesempatan lingkungan tercemaripun semakin
meningkat. Contohnya terjadi pemanasan global dan emisi karbon (Eksandy, 2017).
Lingkungan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi Economic performance,
ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi Economic performance yaitu Bussiness
Strategy, Knowledge Management, dan Systematic Risk (Eksandy, 2017).

2. Kerangka Teoritis dan engembangan Hi otesis


Setiap investor yang menanamkan modalnya ada suatu perusahaan ingin
memperoleh keuntungan berupapereturan saham. Hal ini menyebabkan penanam
modal (Investor) sangat berhati-hati dalam melakukan penanaman modal ada sebuah
perusaahaan. Investor berusaha menyeleksi dengan baik perusahaan yang akan
membawa return yang baik. Selain menginginkan keuntungan, investor zaman
sekarang sudah mulai sadar akan entingnya melindungi lingkungan. Investor akan
melihat bagaimana kelola perusahaan tidak merugikan lingkungan sekitar, salah satu
contohnya dengan melihat ke edulian perusahaan terhadap Carbon Accounting
Disclosure yang diterapkan diperusahaan. perusahaan yang berusaha mengelolah
dengan baik karbon yang digunakan memiliki nilai lebih karena memperhatikan
lingkungan sekitar perusahaan.
H1 Carbon Accounting Disclosure ber engaruh terhada Economic performance

Selain investor melihat kepedulian terhada perusahaan terhada lingkungan,


investor juga ingin melihat bagaimana Bussiness Strategy yang ditera kan dalam
perusahaan yang akan diinvestasikan, apabila perusahaan memiliki strategi bisnis
yang baik akan mendatangkan keuntungan baik untuk erusahaan mau un ihak
eksternal yang berkaitan dengan perusahaan. Bussiness Strategy perusahaan
defender memiliki nilai lebih dibandingkan perusahaan yang menerapkan strategi ros
ector karena perusahaan defender menunjukan kestabilan dalam beroperasi tidak
banyak perubahan perubahan yang dialami dari masa ke masa, sedangkan erusahaan
rospector memiliki risiko yang kebih tinggi karena menggunakan biaya-biaya yang

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


lebih besar untuk pengembangan gagasan-gagasan baru produk yang akan dici takan
teta i belum ada kepastian apakah produk tersebut akan berhasil dengan
mendatangkan keuntungan atau sebaliknya.
H2 Bussiness Strategy bepengaruh terhada Economic performance

Untuk menjalakan sebuah perusahaan dibutuhkan knolwedge management


yang menjadi aset erusahaan yang sangat mem engaruhi kegiatan ekonomi
perusahaan. Apabila knowledge yang dimiliki perusahaan digunakan dengan tepat
maka knowledge itu akan berguna. Knowledge Management sebagai aset akan
mempengaruhi kegiatan organisasi untuk manajemen membuat keputusan yang tepat.
H3 Knowledge Management berpengaruh terhada Economic performance

Investor tidak hanya harus di pengaruhi oleh keadaan internal, teta i juga
menghadapi risiko yang tidak dapat dihindari, atau Systematic Risk. Investasi
memiliki dasar teori high risk dan high return. Dengan kata lain, semakin tinggi risiko
yang diambil investor, semakin tinggi return yang akan di perolehnya, begitu pula
sebaliknya.
H4 Systematic Risk berpengaruh terhada Economic performance

Hal mendasar yang dilihat investor untuk mempertimbangkan investasi ada


sebuah perusahaan dilihat dari Financial erformance. Tidak semua erusahaan da at
memberikan return saham sesuai dengan yang diharapkan oleh para investor. Untuk
alasan ini, investor harus terlebih dahulu memeriksa status keuangan perusahaan-
perusahaan ini dan menilai apakah mereka layak untuk diinvestasikan. Kriteria yang
ditetapkan oleh investor berbeda-beda, dan ada yang melihat pandangan perusahaan
dalam kaitannya dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dari bisnis atau situasi keuangan yang dialami perusahaan.
H5 Financial performance memoderasi pengaruh Carbon Accounting Disclosure
terhada Economic performance
H6 Financial performance memoderasi pengaruh Bussiness Strategy terhada
Economic performance
H7 Financial performance memoderasi pengaruh Knolwedge Management terhada
Economic performance
H8 Financial performance memoderasi pengaruh Systematic Risk terhada Economic

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


performance

Metode Penelitian
poulasi dalam penelitian ini ialah seluruh erusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2020.
Teknik engambilan sam el yang digunakan adalah non- robality saling dengan
metode ur osive sam ling.mBerikut kriteria emilihan sam el yang digunakan:
1. perusahan yang menerbitkan annual re ort dari tahun 2016 s.d 2020 berturut-
turut.
2. perusahaan yang membagikan dividen secara berturut-turut dari tahun 2016-
2020. Model ersamaan analisis regresi data anel eviews:
γ = α + β1 X1ιt + β2 X2ιt + β3X33ιt + β4X4ιt . ει
2.1. Economic erformance Kinerja Ekonomi (Economic erformance)

Adalah upaya perusahaan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan


financial erusahaan selama eriode waktu tertentu. Untuk enelitian ini di akai
ukuran market abased untuk mempresentasikan Economic erformance, dengan
menggunakan engukuran berbasis asar untuk mewakili kinerja ekonomi dan
menggunakan return tahunan yang disesuaikan dengan industri berdasarkan
erhitungan selisih antara return tahunan dan dataset engembalian saham rata-rata
tahunan. Economic erformance dinyatakan dalam skala yang dihitung:

EcP = (P1 – P0) + DIv - MeRI


P0

2.2. Carbon Acounting Disclosure


Akuntansi Karbon adalah roses akuntansi (mengukur, mencatat, mela orkan)
carbon yang dibuat oleh erusahaan itu sendiri. Untuk mengukur Carbon
Accounting Disclosure digunakan metode engukuran content analisis.
engkategorian terkait dengan emisi karbon serta erubahan dibagi menjadi: risiko
dan eluang erubahan iklim (CC/Climate Change), konsumsi energi (EC/Energy
Consum tion), emisi gas rumah kaca (GHG/Greenhouse Gas), engurangan gas
rumah kaca dan biaya (RC/Reductionand Cost) serta akuntabilitas emisi karbon
(ACE/ Accountability of Carbon Emission). Dalam lima kategori tersebut, ada
dela an belas item yang da at diidentifikasi (Bae Choi et al., 2013). Kemudian dari

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


item-item indeks tersebut oin 1 a abila erusahaan memliki item diatas, dan jika
perusahaan tersebut tidak memiliki item yang ada di indeks. Usai emberian nilai
(scoring) di indeks Carbon Accounting Disclosure, maka besarnya tingkat
engungka an da at ditentukan dengan rumus Bae Choi et al., 2013) sebagai
berikut:

Carbon
Accounting = Jumlah Skor Disclosure yang Dipenuhi
Disclosure Jumlah Skor Maksimum

2.3. Bussiness Strategy


Pengukuran Bussiness Strategy di landaskan hasil kuantil minimal 1 sampai 5
yang maksimal, lalu dijumlahkan berdasarkan kuantil ersetia tahun yang dida
atkan erusahaan. Mengkategorikan Bussiness Strategy disesuaikan dengan nilai
median sampel. Untuk observasi yang memiliki nilai total sama dengan atau di
bawah median maka diberi angka 0, dikategorikan menjadi defender. Untuk
observasi yang mem unyai nilai total di atas median diberikan angka 1,
dikategorikan menjadi rosector .
1. RnD Intens = Biaya Riset dan engembangan
enjuala

2. Sales Effort = Beban enjualan


enjualan

3. Sales Growth = enjualant – enjualant-1


enjualan

4. Em loyee Intensity = Total egawai


enjualan

5. Ca ital Intensity = Aset Teta


Total asset

6. Em olyee Fluctuation = Jumlah Kariawant – Jumlah Karyawant-1

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Jumlah Kariawant-1

Setelah mengukur erhitungan keenam item engukuran Bussiness Strategy maka


akan dialumulasikan setia hasil engukuran item tersebut. erusahaan yang memiliki
nilai akumulasi uang lebih sedikit dari nilai median semua erusahaan diberikan nilai
0 dan dikategorikan erusahaan defender. Untuk erusahaan yang mem unyai nilai
akumulasi lebih sedikit dari nilai median makan diberikan nilai 1 dan dikategorikan
erusahaan ros ector.

2.4. Knowledge Managemen


Knowledge Management diukur degan menyusun teori dari bebera a sumber
sehingga mendapatkan pengembangan engukuran terbaru. Indeks Knowledge
Management terdiri dari, Balance Scorecard dan Benchmarking. Selesai
pemberian (scoring) ada indeks Knowledge Management selesai dilakukan, maka
besarnya tingkat pengungka an dapat ditentukan dengan rumus Eksandy et al.,
(2020) sebagai berikut:

Knowledge Management = Jumlah Skor Disclosure yang Dipenuhi


Jumlah Skor Maksimum

2.5. Systematic Risk


Systematic Risk diukur dengan beta saham dengan memakai Model Indeks
Tunggal (Single Index Model) (Eksandy, 2017). ersamaan regresi yang
digunakan untuk menda atkan koefisien regresi return saham terhada return asar
dalam enelitian ini menggunakan rumus Jogiyanto (2008) sebagai berikut:
Ri = αi + βi (Rm) + ei
2.6. Financial erformance
Financial erformance adalah otret osisi keuangan erusahaan yang dianalisis
menggunakan alat analisis financial, memberikan gambaran tentang baik dan
buruknya osisi financial erusahaan yang mencerminkan kemam uannya dalam
menjalankan tugasnya selama eriode sebuah waktu. . Financial perfomance da at
dihitung dengan menggunakan rumus Akmala & Indri, (2020):

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Laba Bersih Setelah ajak
F=
Total Ase

3. Hasil enelitian
3.1. engaruh Carbon Accounting erformance terhada Economic erformance
Hasil engujian hi otesis menunjukkan bahwa Carbon Accounting Disclosure
ber engaruh terhada Economic erformance, yang berarti hi otesis satu ditolak.
erusahaan yang memiliki encatatan, erhitungan serta engungka an karbon
erusahaan yang tidak da at mem engaruhi Economic erformance erusahaan
menjadi yang baik juga. Investor lebih mem erhatikan erhitungan yang dilakukan
secara ekonomi/teknikal, dari ada mem erhatikan data karbon yang meru akan as
ek non keuangan yang bersifat deskri tif.
Hal ini tidak sejalan dengan teori legitimacy yang menyatakan enguka an
lingkungan meru akan engungka an tanggung jawab sosial erusahaan dalam u
ayanya untuk menda atkan legitimasi dari kelom ok masyarakat sosial dimana
erusahaan itu berada dan beru aya untuk memaksimalkan kekuatan jangka anjang
erusahaan ada as ek keuangan. Sehingga semakin mem erhatikan norma dan nilai
sosial masyarakat maka akan membuat erusahaan semakin legitimate.
Hasil enelitian ini tidak sejalan dengan hasil enelitian yang dilakukan oleh
Ramírez et al., (2016), Liesen et al., (2017) dan Taurisianti & Kurniawati, (2016)
yang menyatakan bahwa Carbon Accounting Disclosure mem engaruhi Economic
erformance erusahaan. Namun hasil enelitian ini sejalan dengan hasil enelitian
Eksandy (2017), dan Kelvin et al., (2019) yang menyatakan bahwa cabon
accounting tidak mem engaruhi Economic
erformance.

3.2. engaruh Bussiness Startegy terhada Economic erformance


Hasil egujian hi otesis menunjukkan bahwa Bussiness Strategy tidak ber
engaruh terhada Economic erformance, yang berarti hi otesis dua ditolak. Jenis
strategi bisnis suatu erusahaan bukan meru akan sarana untuk meningkatkan
kinerja ekonomi erusahaan, dan sebaliknya, rendahnya jenis strategi bisnis suatu
erusahaan bukan berarti kinerja ekonomi erusahaan tersebut rendah. Strategi
bisnis tidak mem engaruhi kinerja ekonomi karena tidak ada hubungan antara
strategi yang ditera kan ada industri manufaktur dengan tingkat return saham.

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Alasan menga a strategi bisnis tidak efektif da at dijelaskan oleh fakta bahwa
evaluasi strategi bisnis erusahaan terkait dengan ersaingan di market roduk/jasa
dimasuki telah diteta kan. Strategi bisnis erusahaan adalah da at berada tasi
dengan lingkungan yang sangat kom etitif.
Hasil enelitian ini tidak sesuai dengan teori hubungan Stewardshi theory
dengan Bussiness Strategy yang terletak ada keadaan saat ara eksekutif
organisasi sebagai karyawan bisa memotivasi mereka agar melakukan yang
maksimal bagi klien mereka. Manajer membangun hubungan baik dengan ihak
lain untuk menjaga reputasi organisasi dan menjaga kehidupan organisasi dengan
menyelaraskan kepentingan emegang saham dan manajer yang berusaha
mengembangkan tujuan organisasi (Donaldson & Davis, 1991).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan aylosa (2014),
Eksandy et al., (2020) dan Rahmanto & Lestari (2020) yang juga menyatakan
bahwa tidak ada erbedaan reaksi asar saham dari perusahaan berstrategi defender
mau un ro s ector. Hasil enelitian yang dilakukan urba et al., (2019)
menunjukkan hasil yang berbeda yang menyatakan bahwa Bussiness Strategy
mempengaruhi Economic performance perusahaan.

3.3. engaruh Knowledge Management terhada Economic erformance


Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Knowledge Management tidak
berpengaruh terhada Economic performance, yang berarti hipotesis tiga ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa Knowledge Management yang dimana pengetahuan
dikategorikan sebagai aset pengetahuan yang dimiliki perusahaan dapat tidak
mempengaruhi naik turunnya Economic performance perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak mendukung teori stakeholder yaitu keberlanjutan
perusahaan tidak terle as dari peran pemangku kepentingan internal dan eksternal
yang mimiliki erbedaan latar belakang dan ke entingan. Karena emangku ke
entingan internal ber eran aktif ada engelolaan o erasi bisnis, mereka
berkontribusi untuk meningkatkan kinerja ekonomi dengan terlibat dalam
mengelola manajemen engetahuan dan meningkatkan kualitas engetahuan
organisasi. Mem engaruhi emangku ke entingan eksternal ketika kinerja ekonomi
meningkat, pemangku kepentingan eksternal percaya bahwa perusahaan
kompetitif di era globalisasi saat ini, dan pengetahuan perusahaan untuk
mencapai tujuannya, Anda akan dapat berpartisipasi dalam pengembangan

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


manajemen. Dengan cara ini, indeks manajemen pengetahuan yang dibangun di
atas teori yang ada secara umum dapat mewakili manajemen pengetahuan
perusahaan.
Hal penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Wahyuningsih et al., (2020)
dan Wahyuni et al., (2021) yang menyatakan Knowledge Management tidak dapat
mempengaruhi Economic performance. Namun hasil ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Eksandy et al., (2020) dan Falah & arestya, (2017)
yang menyatakan bahwa Knowledge Management mempengaruhi Economic
performance.

3.4. engaruh Systematic Risk terhada Economic erformance


Hasil engujian hi otesis menunjukkan bahwa variabel Systematic Risk tidak
berpengaruh terhadap Economic performance, yang berarti hipotesis empat
ditolak. Betapa sebuah saham perusahaan baik besar maupun kecil tidak dapat
mepengaruhi Economic performance. Sehingga investor tidak dapat berpatokan
terhadap beta saham untuk melihat besar kecil return yang akan didapatkan
dikemudian hari.
Saat berinvestasi, investor kurang memperhatikan nilai risiko. Karena nilai
Systematic Risk (beta) saham suatu perusahaan tidak membuat investor
mempercayai informasi beta saham tersebut. Ketika investor akan berinvestasi,
investor lebih memperhatikan saham yang baik ada perusahaan yang baik.
Saham yang baik ialah saham yang bernilai tinggi atau bernilai tinggi, sedangkan
perusahaan yang baik adalah perusahaan yang berkinerja baik, memiliki produk
di pasar, membayar deviden, dan menerima penghargaan dari pihak ketiga.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Solechan (2010), Anastasia
& Widiastuty (2003) yang juga menyatakan bahwa Systematic Risk tidak da at
mempengaruhi Economic performance. Hasil penelitian yang berbeda justru
didapatkan oleh Jeandry (2013), Budialim (2013) dan Devaki (2017) yang
menyatakan bahwa risiko sistematis mem engaruhi return saham yang berarti
investor da at menggunakan beta saham untuk mem rediksi return saham.

3.5. Peran Moderasi Financial performance antara Carbon Accounting


Disclosure dengan Economic performance

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Hasil engujian hi otesis menunjukkan bahwa variabel Financial performance
tidak dapat memoderasi pengaruh Carbon Accounting Disclosure terhadap
Economic performance, yang berarti hipotesis lima ditolak. Hasil ini
menunjukkan bahwa baik buruk Financial performance sebuah perusahaan tidak
dapat memperkuat maupun memperlemah hubungan antara Carbon Accounting
Disclosure dengan Economic performance.
Pertumbuhan Financial erformance da at dilihat dengan salah satunya dengan
adanya keuntungan operasional yang akan menambah pertumbuhan aset.
pertumbuhan aset yang meningkat menjadikan perusahaan untuk membutuhkan
dana yang lebih untuk mengoperasikan kegiatan perusahaan karena perusahaan
cenderung menahan laba untuk kebutuhan pertumbuhan perusahaan, dari ada
menyejahterakan ara emegang sahamnya. Sehingga hal ini yang da at
menjadikan penyebab investor tidak mempercayai perusahaan, karena
keuntungan besar hasil operasional tidak semata-mata akan digunakan
perusahaan untuk membagikan hasil ke ada investor saja, tetapi untuk
menumbuhkan perusahaan juga.
Publikasi karbon yang kurang intens sehingga pengetahuan masyarakat
terhadap perusahaan yang mendapat penghargaan pemerintah atas usahanya
menjaga dan melestarikan lingkungan masih sangat minim. produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan yang menjaga lingkungan cenderung memiliki harga
lebih tinggi dan tidak sesuai dengan taraf ekonomi mayoritas masyarakat di
negara berkembang seperti Indonesia, sehingga tidak menjadi pilihan utama
konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Sarum aet, (2005),
Setiawan et al., (2016), dan Wiranty & Kartikasari, (2018) yang menyatakan
bahwa kinerja lingkungan tidak dapat mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.
Financial performance tidak mempengaruhi hubungan antara hubungan
antara Systematic Risk dengan Economic performance. Hal ini dikarenakan
kinerja keuangan hanya dapat mengukur efektifitas suatu perusahaan dengan
memanfaatkan keseluruhan operasi perusahaan. Di sisi lain, investor cenderung
melihat indeks laba, yang merupakan angka dasar yang di perlukan untuk
menentukan harga saham, sehingga kita memperhatikan indeks laba per saham
yang dibuat oleh perusahaan dan memprediksi pergerakan harga saham seperti
ER. Untuk melakukan. Akibatnya kinerja keuangan kurang di perhatikan oleh

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


investor dan tidak mempengaruhi return saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian Faridah et al., (2012) dan us itasari (2021) yang menyatakan
bahwa Financial performance tidak memiliki pengaruh terhada Economic
performance.

3.6. Peran Moderasi Financial performance antara Bussiness Strategy dengan


Economic performance
Hasil engujian MRA menunjukkan bahwa variabel Financial performance
tidak memoderasi pengaruh Bussiness Strategy terhada Economic performance,
yang berarti hipotesis enam ditolak. ertumbuhan laba perusahaan ros ector tidak
jauh berbeda dengan pertumbuhan laba erusahaan defender. Ini tidak berarti
bahwa Perusahaan tipe rosector berkekuatan tinggi sedang dalam taha
Pertumbuhan, sehingga mereka akan tumbuh lebih menguntungkan dari ada
defender yang berkekuatan tinggi dan penurunan dalam roduct life cycle.

Penelitian dengan hasil yang sama dilakukan oleh Saraswati dan Atmini
(2007) yang membuktikan perusahaan yang menerapkan strategi defender
memiliki tingkat laba yang sama dengan perusahaan yang menerapkan strategi
rospector. Terdapat kesamaan hasil dengan penelitian yang dilakukan Lukas
(1999), perusahaan yang menerapkan strategi ros ector merupakan perusahaan
yang mencoba agar meng-challege agar perusahaan terus mencoba dan membuat
inovasi-inovasi walaupun tidak semua usaha menghasilkan laba. perusahaan yang
termasuk kategori defender adalah perusahaan yang berusaha menempatkan dan
mengelola pasar yang aman dengan produk yang relatif lebih stabil atau area
jasa. perusahaan mencoba untuk melindungi domain roduknya dengan
menawarkan kualitas yang unggul atau harga yang lebih rendah.
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian J. H. Anthony & Ramesh (1992)
yang menyatakan bahwa keberhasilan laba semakin tinggi ada fase pertumbuhan
yang diterapkan oleh perusahaan dengan strategi roc ector dibandingkan dengan
fase kematangan yang diterapkan perusahaan dengan strategi defender. Matsuno
dan Mentzer (2000) juga mengemukakan bahwa erusahaan yang menera kan
strategi ros ector akan mem unyai keuntungan terbesar ada pertumbuhan
penjualan dengan cara meningkatkan level orientasi pasar.

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


perubahan Financial performance tidak mempengaruhi hubungan antara
hubungan antara Systematic Risk dengan Economic performance. Hal ini
dikarenakan kinerja keuangan hanya dapat mengukur efektifitas suatu perusahaan
dengan memanfaatkan keseluruhan operasi perusahaan. Di sisi lain, investor
cenderung melihat indeks laba, yang meru akan angka dasar yang diperlukan
untuk menentukan harga saham, sehingga kita memperhatikan indeks laba per
saham yang dibuat oleh perusahaan dan memprediksi pergerakan harga saham
seperti ER. Untuk melakukan. Akibatnya kinerja keuangan kurang di erhatikan
oleh investor dan tidak mem engaruhi tingkat return saham. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian Faridah et al., (2012) dan us itasari (2021) yaitu
Financial performance tidak memiliki pengaruh terhada Economic
performance.

3.7. eran Moderasi Financial erformance antara Knowledge Management


dengan Economic erformance
Hasil engujian MRA menunjukkan bahwa variabel Financial performance
dapat memoderasi pengaruh Knowledge Management terhada Economic
performance, yang berarti hipotesis tujuh diterima. Manajemen pengetahuan
adalah alat manajemen yang bisa digunakan dalam membantu mencapai tujuan
bisnis dan menunjukkan keunggulan kompetitif dalam menghasilkan kinerja
bisnis yang unggul (Megantoro et al., 2014). pernyataan tersebut sejalan dengan
teori stewardshi yaitu human resource dan modal intellectual dalam manajemen
pengetahuan merupakan sumber utama pengetahuan, dilengkapi dengan
pengalaman setia orang dalam organisasi, dan juga dapat memberikan manfaat
untuk mencapai tujuan perusahaan. Teori stewarshi yang ingin mencapai tujuan
suatu organisasi. Oleh karena itu, perusahaan menjadi terbiasa untuk menerapkan
manajemen pengetahuan dengan benar untuk mencapai tujuan organisasi mereka.
Hasil penelitian Kusuma & Devie (2013) dan uryantini et al., (2017)
membuktikan bahwa Knowledge Management mempunyai pengaruh terhadap
Financial performance.
Financial perfomrance adalah alat ukur kemampuan perusahaan secara
keseluruhan dalam menghasilkan laba dengan jumlah total aset yang ada di
perusahaan. Financial perofrmance di akai agar dapat melihat tingkat efisiensi
operasi perusahaan secara keseluruhan. Financial performance yang negatif

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif (rugi) ula. Hal ini
menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan aset
belum dapat menghasilkan laba. penelitian ini didukung oleh Retna (2016), dan
Sudarsono dan Sudiyanto (2016) bahwa ROA berpengaruh negatife terhadap
Return Saham.
4. Kesim ulan, Keterbatasan Dan saran
4.1. Kesim ulan
1. enda atan erka ita tidak ber engaruh terhada rasio ajak disebabkan karena
kurangnya kemam uan emerintah dalam mengum ulkan ajak secara maksimal
dan 14 kesadaran masyarakat akan entingnya membayar ajak. enerimaan
ajak yang tidak menca ai target tentu akan mem ekecil rasio ajak suatu
negara.
2. Pertumbuhan ekonomi tidak ber engaruh terhada rasio ajak disebabkan
karena adanya kebijakan fiscal untuk pajak berganda yang membuat pelaku
usaha membayar pajak ke negara masing – masing. Sehingga pertumbuhan
ekonominya meningkat namun tidak mempengaruhi penerimaan ajaknya.
3. Struktur ekonomi tidak berpengaruh disebabkan karena tenaga kerja yang
direkrut didominasi oleh buruh pabrik atau karyawan biasa sehingga upah
yang dibayarkan pun dibawah UMR. Pajak dibawah UMR tentunya akan
membuat enghasilan dibawah TK dan ajak menjadi nihil. Sehingga
meskipun struktur ekonominya meningkat namun rasio ajaknya tetap rendah.
4. Tarif ajak tidak ber engaruh terhada rasio pajak disebabkan karena wajib
ajak selalu mengangga pajak adalah beban. Tinggi rendahnya tarif pajak
tidak membuat wajib pajak rajin membayar pajak. Sehingga tarif pajak tidak
bisa meningkatkan penerimaan ajak yang juga meningkatkan rasio ajak
suatu negara.

Peran Moderasi Financial Performance antara Systemati Risk dengan


Economic Performance
Hasil pengujian hiotesis menunjukkan bahwa variabel Financial performance
tidak dapat memoderasi pengaruh Systematic Risk terhada Economic
performance, yang berarti hiotesis delapan ditolak. penyebabnya karena
Financial performance sebagai akibat dari peneranan kebijakan perusahaan
besar dan kecil tidak terpengaruh oleh fluktuasi kondisi asar, dan bahkan jika

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


kondisi asar tidak stabil atau tiba-tiba berubah, kondisi asar yang relatif stabil
adalah kinerja perusahaan. Menunjukkan bahwa itu tidak membaik. Tidak
mengurangi kinerja pasar perusahaan. Oleh karena itu, bahkan jika kondisi
pasar tidak stabil dan berubah dengan cepat, tidak ada peningkatan atau
penurunan risiko pasar. Hal tersebut memberikan pemahaman bahwa
Systematic Risk tidak mempengaruhi kinerja perusahaan dan bahwa kinerja
perusahaan tidak di pengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan, tetapi faktor
internal perusahaan berupa kebijakan investasi, deviden dan pembiayaan.
penelitian ini mendukung penelitian Anuchitworawong (2000).

perubahan Financial performance tidak mempengaruhi hubungan antara


hubungan antara Systematic Risk dengan Economic performance. Hal ini
dikarenakan kinerja keuangan hanya dapat mengukur efektifitas suatu
perusahaan dengan memanfaatkan keseluruhan operasi perusahaan. Di sisi
lain, investor cenderung melihat indeks laba, yang meru akan angka dasar
yang di perlukan untuk menentukan harga saham, sehingga kita
memperhatikan indeks laba persaham yang dibuat oleh perusahaan dan
memprediksi pergerakan harga saham seperti ER. Untuk melakukan.
Akibatnya kinerja keuangan kurang diperhatikan oleh investor dan tidak
mempengaruhi tingkat return saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
enelitian Faridah et al., (2012) dan us itasari (2021) yaitu Financial
performance tidak memiliki pengaruh terhada Economic performance.

4.2. Keterbatasan
Adapun beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Periode yang digunakan dalam penelitian ini relatif pendek yaitu dari tahun
2016- 2020.
2. Sampel perusahaan yang digunakan hanya mencaku perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia eriode 2016-2020

4.3. Saran
1. Sampel perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini hanya mencaku
perusahaan manufaktur, untuk penelitian berikutnya bisa menambahkan jenis
perusahaan yang lain.

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


2. Memperpanjang jumlah periode penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Akmala, N., & Indri, K. (2020). Pengaruh ISR dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai
perusahaan dengan Moderasi Kinerja Keuangan. Konferensi Ilmiah Mahasiswa
Unissula (Kimu)3, 155–175.
Al-Tuwaijri, S. A., Christensen, T. E., & Hughes, K. E. (2005). The Relations Among
Environmental Disclosure, Environmental erformance, and Economic performance:
A Simultaneous Equations A roach. SSRN Electronic Journal, August. htt
s://doi.org/10.2139/ssrn.405643
Alghifari, E. S. (2014). Pengaruh Risiko Sistematis Terhada Kinerja perusahaan dan Im
likasinya ada Nilai perusahaan (Studi ada perusahaan Food and Beverage di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2007-2011). Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 5(1), 1–16.
htt s://doi.org/10.17509/jimb.v5i1.1009
Anastasia, N., & Widiastuty, Y. (2003). Analisis Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik
Terhadap Harga Saham ro erti Di BEJ. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 5(2), 123–
132. htt s://doi.org/10.9744/jak.5.2. .123-132

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Anthony, J. H., & Ramesh, K. (1992). Association between accounting performance
measures and stock rices. A test of the life cycle hy othesis. Journal of Accounting
and Economics, 15(2–3), 203–227. htt s://doi.org/10.1016/0165- 4101(92)90018-W
Anthony, R., & Govindarajan, V. (2005). Management Control System (2nd ed.). Salemba
Empat. Bae Choi, B., Lee, D., & Psaros, J. (2013). An analysis of Australian company
carbon emission disclosures. Pacific Accounting Review, 25(1), 58–79.
https://doi.org/10.1108/01140581311318968
Bae Choi, B., Lee, D., & Psaros, J. (2013). An analysis of Australian company carbon
emission disclosures. Pacific Accounting Review, 25(1), 58–79.
https://doi.org/10.1108/01140581311318968
Barney, J. (2015). Firm resources and sustained competitive advantage. International
Bussiness Strategy: Theory and Practice, 17, 283–301.
Basuki, A. T., & Prawoto, N. (2015). Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
PT Rajagrafindo Persada.
Bentley-Goode, K. A., Newton, N. J., & Thompson, A. (2015). Bussiness Strategy and
Internal Control Over Financial Reporting. SSRN Electronic Journal.
https://doi.org/10.2139/ssrn.2637688
Bisara, C. (2015). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Jurnal Imlu & Riset
Akuntansi, 4(2), 1–14.
Budialim, G. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Risiko Terhadap Return Saham
Perusahaan Sektor Consumer Goods Di BEI Perioder 2007- 2011. Calyptra: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1–23.
Darmaji, M., & Fakhrudin, M. (2001). Pasar Modal Indonesia. Salemba Empat.
Darroch, J. (2003). Developing a measure of Knowledge Management behaviors and
practices. Journal of Knowledge Management, 7(5), 41–54.
https://doi.org/10.1108/13673270310505377
Davenport, T. I., De Long, D. W., & Beers, M. C. (1998). Successfull Knowledge
Management Project. Sloan Management Review, 39(2).
Devaki, A. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan
Lq45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Benefita, 2(2), 157–168.
https://doi.org/10.22216/jbe.v2i2.2004
Donaldson, L., & Davis, J. H. (1991). Stewardship Theory or Agency Theory: CEO
Governance and Shareholder Returns. Australian Journal of Management, 16(1), 49–
64. https://doi.org/10.1177/031289629101600103

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Dwialesi, J. B. dan N. P. A. D. (2016). Pengaruh Faktor-Fktor Fundemental Terhadap Return
Saham Indeks Kompas 100 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
( Unud ), Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(9), 5369–5397.
Eksandy, A. (2017). Pengaruh Carbon Accounting Disclosure, Bussiness Strategy, dan
Systematic Risk terhadap Economic Performance (Studi pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017). COMPETITIVE.
Eksandy, A., Sari, R. U., & Rengganingsih, V. D. (2020). Bussiness Strategy , Knowledge
Management Dan Corporate Social. Competitive Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
4(1), 80–93.
Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta.
Falah, A., & Parestya, A. (2017). Pengaruh Knowledge Management terhadap Kinerja
Karyawan dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 50(4), 192–198.
Faridah, Wahyuni, N. I., & Purnawati, I. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ-45 Di
Bursa Efek Indonesia. Artikel Lmiah Mahasiswa 20134.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. (Edisi 9).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., & Chariri, A. (2007). Teori Akuntansi. In Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori , Konsep,
dan Aplikasi dengan Eviws 10 (2nd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gold, A. H., Malhotra, A., & Segars, A. H. (2001). Knowledge Management: An
Organizational Capabilities Perspective. Management Information System, 18(1), 185.
https://doi.org/10.1002/ceat.201000522
Hambrick, D. C. (1981). Environment, strategy, and power within top management teams.
Administrative Science Quarterly, 26(2), 253– 275. https://doi.org/10.2307/2392472
Hanifah, U., & Wahyono, W. (2018). Diskursus Urgensi Carbon Emission Disclosure pada
Perusahaan-perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Penelitian, 12(1), 111.
https://doi.org/10.21043/jp.v12i1.4139
Hariyati, H., & Tjahjadi, B. (2017). Peran Mediasi Kinerja Proses Internal Atas Hubungan
Strategi Inovasi Dengan Kinerja Keuangan. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan
Keuangan), 1(2), 164. https://doi.org/10.24034/j25485024.y2017.v1.i2. 2015

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Houqe, M. N., Kerr, R., & Monem, R. (2013). Bussiness Strategy and Earnings Quality.
Centre for Accounting, Governance and Taxation Research School of Accounting and
Commercial Law Victoria University of Wellington, 92.
Husnan, S. (2005). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (keputusan Jangka Pendek)
(5th ed.). BPFE.
Irfan, M., & Dahtiah, N. (2020). Pengaruh Strategi Bisnis dan Sistem Pengendalian
Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia The Influence of Bussiness Strategies and Management Control
Systems Againts the Financial Performance to Companies. 1(1), 9– 19.
Irham, F. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan Keuangan Teori dan Soal Jawab.
Alfabeta.
Jeandry, G. (2013). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadao Hubungan Manajemen
Laba dan Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Go
Public di BEI ). 1(1), 59–71.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory Of The Firm: Managerial Behavior,
Agency Cost And Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3(10), 305–
360. https://doi.org/10.1177/0018726718812602
Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Pertama). BPFE.
Kartika, A. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktural Modal Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Go-Public di BEI. Dinamika Keuangan Dan Perbankan, 1(2), 105–
122.
Kelvin, C., Pasoloran, O., & Randa, F. (2019). Mekanisme Pengungkapan Emisi Karbon Dan
Reaksi Investor. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 14(2), 155.
https://doi.org/10.24843/jiab.2019.v14.i02.p02
Kemenparin.go.id. (2021). Sektor Manufaktur Tumbuh Agresif di Tengah Tekanan Pandemi.
Kementrian Perindustruan.
Kurniawan, A. (2017). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Dengan
Menjadikan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderate Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Jakarta Islamic Indeks ( JII 2007 – 2011). Akuisisi: Jurnal Akuntansi,
13(1), 1–14. https://doi.org/10.24127/akuisisi.v13i1.131
Kusuma, F. S. D., & Devie. (2013). Analisa Pengaruh Knowledge Management terhadap
Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan. Bussiness Accounting Review, 1(2).
Kusuma, I. G. A., Mendra, I. W., & Anggraini, N. P. N. (2014). Pengaruh Kinerja EKonomi
dan Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010- 2012). Jurnal Ilmu
Manajemen.
Liesen, A., Figge, F., Hoepner, A., & Patten, D. M. (2017). Climate Change and Asset Prices:
Are Corporate Carbon Disclosure and Performance Priced Appropriately? Journal of
Bussiness Finance and Accounting, 44(1–2), 35–62.
https://doi.org/10.1111/jbfa.12217
Lin, C., Tsai, H. L., & Wu, J. C. (2013). Collaboration strategy decision-making using the
Miles and Snow typology. Journal of Bussiness Research, 67(9), 1979–1990.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2013.10.013
Ling, T. N., Yih, G. C., Eze, U. C., Gan, G. G. G. G., & Ling, L. P. (2008). Knowledge
Management drivers for organisational competitive advantage. Proceedings of
Applied International Bussiness Conference, 501–510.
Mariani, D. (2017). Pengaruh Penerapan Green Accounting , Kepemilikan Saham Publik,
Publikasi CSR terhadap Pengungkapan CSR dengan Kinerja Keuangan Sebagai
Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Property Real Estate yang
Terdaftara di Bursa Efek Indonesia Tahun. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 6(2),
141–160.
Miles, R. E., Snow, C. C., Meyer, A. D., & Coleman, H. J. (1978). Organizational strategy,
structure, and process. Academy of Management Review. Academy of Management.
https://doi.org/10.5465/AMR.1978.4305755
Paramitasari, R. (2014). Pengaruh Risiko Sistematis 17 Dan Risiko Tidak Sistematis
Terhadap Expected Return Saham Dalam Rangka Pembentukan Portofolio Saham
LQ-45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dengan Single Index Model Periode
Tahun 2009. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 10(1), 78–83.
Pasoloran, O., & Rahman, F. A. (2001). Teori Stwewardship: Tinjauan Konsep dan
Implikasinya Pada Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi, 9(2), 419–432.
Paylosa, F. (2014). Pengaruh Strategi Bisnis dan Desentralisasi Terhadap Hubungan Antara
Pemanfaatan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial. Jurnal
Akuntansi FE Universitas Negeri Padang, Volume 9,(1), 1–20.
Polanyi, M. (1958). Personal Knowledge (First). Taylor & Francis E-Library.
Pratama, R. (2019). Efek rumah kaca terhadap Bumi,Tanaman, dan Atmosfer. Buletin Utama
Teknik, 14(2), 120–126.

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Probosari, D. C., & Kawedar, W. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Carbon Emission Disclosure Dan Reaksi Saham. Diponegoro Journal of Accounting,
8(3), 1–15.
Purba, A. R., Isnurhadi, I., Widiyanti, M., & Adam, M. (2019). Pengaruh Pengukuran Kinerja
Akuntansi Perusahaan Berstrategi Prospector Dan Defender Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei). Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 17(1), 41–60.
https://doi.org/10.29259/jmbs.v17i1.9029
Puryantini, N., Arfati, R., & Tjahjadi, B. (2017). Pengaruh Knowledge Management
Terhadap Kinerja Organisasi Dimediasi Inovasi Di Organisasi Penelitian Pemerintah.
Berkala Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 2(2), 21– 38.
https://doi.org/10.20473/baki.v2i2.5325
Puspitasari, R. D. A. (2021). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada
Sektor Real Estate Dan Property. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 26(2), 133–142.
Rahmanto, B. T., & Lestari, D. (2020). Komparasi Kinerja Keuangan dan Reaksi Pasar pada
Perusahaan Prospector dan Defender. Journals of Economics and Bussiness
Mulawarman (JEBM), 16(1), 133–145.
Ramírez, C. Z., González, J. M. G., & Marcos, A. S. (2016). Carbon Reporting: Analysis Of
The Spanish Market Response. Spanish Journal of Finance and Accounting, 45(2),
231–265.
Salama, I. E. E. (2017). The impact of Knowledge Management capability, organizational
learning, and supply chain management practices on organizational performance. The
Bussiness and Management Review, 8(5), 37–51.
Samsul, M. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga.
Sarumpaet, S. (2005). The Relationship Between Environmental Performance and Financial
Performance of Indonesian Companies. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 7(2), 89–
98. https://doi.org/10.9744/jak.7.2.pp.89-98
Setiawan, W., H, L. B., & Pranaditya, A. (2016). UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
( CSR ) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Kasus Perusahaan Studi
Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2016 ). Journal Of Accounting 2018, VIII(1), 1–12.

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Setyaningrum, W. (2015). Analisis Yuridis Implementasi Protokol Kyoto Di Indonesia
Sebagai Negara Berkembang. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 1(2), 185–198.
https://doi.org/10.23887/jkh.v1i2.6108
Setyono, J. (2015). Pengaruh kebijakan sosial dan kinerja lingkungan terhadap kinerja
keuangan perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia. Journal of
Bussiness and Banking, 5(2). https://doi.org/10.14414/jbb.v5i2.553
Solechan, A. (2010). Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size dan Rasio Hutang
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Go Public di BEI. Jurnal Akuntansi
Dan Auditing, 6(1), 1–18.
Suaidah, Y. M., Ayuprilia, C., & Putri, K. (2020). Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. 3(2), 101–
109.
Sudaryati, E., & Amelia, F. (2015). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan
Prospector dan Defender. Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, 1(2), 88–164.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Syahrina N Dewi. (2019). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan dengan
Corporate Sosial Responbiity Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi
Manajemen Sumber Daya, 21(2), 144–150.
Taurisianti, M. M., & Kurniawati, E. P. (2016). Perlakuan Akuntansi Karbon di Indonesia.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 17(2), 81. https://doi.org/10.24914/jeb.v17i2.273
Tjahjono, M. S. (2013). Pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan dan kinerja
keuangan. Jurnal Ekonomi Universitas Esa Unggul, 4(1), 17905.
Trianaputri, A. R., Primadyan, M., Sitorus, S. M., & Pirenne, F. (2020). Strategi bisnis,
enterprise risk management , dan kinerja organisasi. 1(2), 115 – 125.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.19166/jpa.v1i 2.2774
Tumonggor, M., Murni, S., & Rate, P. V. (2017). Analisis Pengaruh Current Ratio, Return
On Equity, Debt To Equity Ratio dan Growth terhadap Return Saham pada Cosmetics
dan Householde Industry yang Teraftar di BEI Periode 2010 -2016. Jurnal EMBA,
5(2), 2203 – 2210.
Wahyuni, D., Malikah, A., & Afifudin. (2021). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Return Saham Dan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Real Estatse Dan Properti
Yang Terdaftar Di BEI 2016 -2019. E-Jra, 10(08), 13 –24.

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022


Wahyuningsih, S., Sudaryanti, D., & Sari, A. F. K. (2020). Pengaruh Intellectual Capital
terhadap Return Saham dan Kienerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate dan
Properti yang terdaftar di BEI 2016 -2019. E -Jra, 09(09), 146 – 166.
Wiranty, D., & Kartikasari, D. (2018). Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Pengungkapan
Lingkungan terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi Vokasi VII
Wulantika, L. (2017). Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kreasi dan Inovasi
Perusahaan. Majalah Ilmiah UNIKOM.
Yesika, D. U., & Sukamto. (2020). Pengaruh Kenaikan Suku Bunga BI dan Inflasi terhadap
Kinerja Keuangan Bank Syariah. Mu’allim Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 159 –174.
Zaied, A. N. H. (2012). An Integrated Knowledge Management Capabilities Framework for
Assessing Organizational Performance. International Journal of Information
Technology and Computer Science, 4(2), 1 –10.
https://doi.org/10.5815/ijitcs.2012.02.01
Zulhaimi, H. (2015). Pengaruh Penerapan Green Accouting Terhadap Kinerja Perusahaan.
3(1), 603 –616

Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Ternate, 2022

You might also like