Jurnal Tax Avoidance Andika (2021)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

E-JURNAL AKUNTANSI TSM E-ISSN: 2775 – 8907

Vol. 2, No. 2, Juni 2022, Hlm. 843-854 http://jurnaltsm.id/index.php/EJATSM

DETERMINAN TAX AVOIDANCE PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR
NATASYA JOEVANCA
HARYO SUPARMUN

Sekolah Tinggi Ekonomi Trisakti, Jl. Kyai Tapa – Grogol, Jakarta, Indonesia
[email protected], [email protected]

Abstract: Tax is one of the largest sources of state revenue, the greater the tax revenue, the more it supports and
builds a country's finances. However, for companies as taxpayers, taxes are a burden that can reduce company
profits, therefore many companies do tax avoidance. Tax avoidance is one of the efforts made by taxpayers in
avoiding taxes legally, namely minimizing the tax burden by exploiting the weaknesses of a country's tax laws.The
purpose of this research is to examine the influence of profitability, leverage, company size, capital intensity, sales
growth, independent commissioner, company age, and audit committee to tax avoidance. This research used 65
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange as sample and the data were selected using
purposive sampling method during the research period 2018 until 2020. Data is analyzed by using multiple
regression method with significant level 5%. The result indicates that profitability and leverage had significant impact
on tax avoidance. Profitability has a negative effect on ETR, so that tax avoidance is carried out higher, while
leverage has a positive effect on ETR, so tax avoidance is carried out lower. But, company size, capital intensity,
sales growth, independent commissioner, company age, and audit committee had no significant impact on tax
avoidance.

Keywords: Tax avoidance, profitability, leverage

Abstrak: Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang paling besar, semakin besar penerimaan
pajak maka semakin mendukung dan membangun finansial suatu negara. Namun bagi perusahaan sebagai wajib
pajak, pajak merupakan beban yang dapat mengurangi laba perusahaan, oleh sebab itu banyak perusahaan
melakukan penghindaran pajak. Penghindaran pajak merupakan salah satu upaya yang dilakukan wajib pajak
dalam menghindari pajak secara legal yakni meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan
undang-undang perpajakan suatu negara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh antara profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, pertumbuhan penjualan,
komisaris independen, umur perusahaan, dan komite audit terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini
menggunakan 65 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel. Periode
penelitian diambil dari tahun 2018 sampai tahun 2020 dan menggunakan metode purposive sampling dalam
melakukan pemilihan data. Data dianalisa dengan menggunakan model regresi berganda dengan tingkat signifikan
5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh dari profitabilitas dan leverage terhadap penghindaran
pajak. Profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap ETR, sehingga penghindaran pajak yang dilakukan
semakin tinggi, sedangkan leverage memiliki pengaruh positif terhadap ETR, sehingga penghindaran pajak yang
dilakukan semakin rendah. Namun sebaliknya ukuran perusahaan, intensitas modal, pertumbuhan penjualan,
komisaris independen, umur perusahaan, dan komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak.

Kata kunci: Penghindaran pajak, profitabilitas, leverage

PENDAHULUAN

843
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Pajak mempunyai peranan yang penting Samrotun (2021) dengan menggunakan objek
dalam mendukung dan membangun finansial perusahaan manufaktur sektor industri barang
suatu negara, hal tersebut dikarenakan pajak konsumsi sub sektor makanan dan minuman
merupakan salah satu sumber pendapatan yang terdaftar di BEI, sedangkan penelitian ini
negara yang digunakan untuk memenuhi menggunakan objek penelitian seluruh sektor
keperluan negara dan kemakmuran bagi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
masyarakat (Kimsen, Kismanah, dan Masitoh Periode penelitian terdahulu adalah tahun 2015-
2018). 2019, sedangkan penelitian ini dilakukan dari
tahun 2018-2020. Perbedaan selanjutnya yaitu
Berdasarkan Undang-Undang Republik penelitian terdahulu hanya terdapat lima
Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 variabel independen yaitu profitabilitas,
yang membahas mengenai Ketentuan Umum leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal,
dan Tata Cara Perpajakan, pajak merupakan dan umur perusahaan, sedangkan penelitian ini
kontribusi wajib yang bersifat memaksa oleh menambahkan tiga variabel yaitu pertumbuhan
wajib pajak kepada negara, dengan tidak penjualan, komisaris independen, dan komite
mendapatkan imbalan secara langsung dan audit yang diambil dari penelitian Honggo dan
digunakan dalam penyelenggaraan maupun Marlinah (2019).
pembangunan negara.
Teori Keagenan
Wajib pajak badan atau yang biasa
disebut dengan perusahaan memberikan Teori keagenan merupakan konsep
kontribusi yang sangat besar dalam penerimaan yang menjelaskan keterkaitan kontraktual
pajak bagi suatu negara. Dengan adanya wajib antara prinsipal dan agen. Di mana prinsipal
pajak badan, pemerintah mengharapkan untuk sebagai pihak yang memberikan wewenang
mendapatkan penerimaan pajak semaksimal kepada agen untuk melakukan semua kegiatan
mungkin, namun hal tersebut bertentangan dalam pengambilan keputusan atas nama
dengan tujuan perusahaan di mana perusahaan principal (Kimsen, Kismanah, dan Masitoh
menginginkan pembayaran pajak seminimal 2018). Perbedaan yang sering terjadi antara
mungkin (Nugraha dan Mulyani 2019). prinsipal dan agen dapat memicu berbagai hal
yang menyangkut kinerja perusahaan, salah
Bagi wajib pajak badan, pajak merupakan satunya adalah terjadinya ketidakpatuhan yang
salah satu faktor yang menjadi beban dan dapat dilakukan oleh wajib pajak untuk melakukan tax
mengurangi pendapatan atau laba perusahaan. avoidance (Anggraeni dan Febrianti 2019).
Karena sifatnya yang memaksa untuk wajib
berkontribusi kepada negara, hal ini Penghindaran Pajak
menimbulkan upaya bagi perusahaan untuk
menghindari beban pajak. Oleh sebab itu, tidak Menurut Kimsen, Kismanah, dan
sedikit perusahaan yang melakukan Masitoh (2018) penghindaran pajak (tax
penghindaran pajak baik secara legal (tax avoidance) adalah upaya yang dilakukan wajib
avoidance) maupun ilegal atau penggelapan pajak dalam menghindari pajak secara legal
pajak (tax evasion) (Tebiono dan Sukadana yakni meminimalkan beban pajak dengan
2019). Banyak sekali faktor-faktor yang dapat memanfaatkan kelemahan undang-undang
memengaruhi penghindaran pajak baik secara perpajakan suatu negara.
legal maupun ilegal. Tidak dapat dipungkiri banyak
Penelitian ini merupakan pengembangan perusahaan yang melakukan tax avoidance
dari penelitian Rahmawati, Nurlaela, dan sebagai upaya dalam mengurangi pajak,

844
E-ISSN: 2775 – 8907 Natasya Joevanca
Haryo Suparmun

dengan tidak melanggar peraturan perpajakan H2: Leverage memiliki pengaruh terhadap tax
seperti memanfaatkan pengecualian dan avoidance.
potongan yang diperkenankan atau menunda
pajak yang belum terdapat dalam peraturan Ukuran Perusahaan dan Penghindaran Pajak
perpajakan yang berlaku sesuai dengan Ukuran sebuah perusahaan dapat
kebijakan yang diambil oleh pimpinan dilihat dari jumlah aset perusahaan dan total
perusahaan (Dewinta dan Setiawan 2016). aktiva lain yang bersangkutan. Ukuran
Profitablilitas dan Penghindaran Pajak perusahaan dipengaruhi oleh total aktiva
perusahaan, jika perusahaan memiliki total
Profitabilitas merupakan suatu indikator aktiva yang besar maka semakin besar ukuran
yang menunjukkan performa keuangan sebuah perusahaan tersebut (Kimsen, Kismanah, dan
perusahaan, semakin tinggi nilai profitabilitas Masitoh 2018).
maka semakin baik performa perusahaan
dengan menggunakan aset dalam memperoleh Berdasarkan penelitian yang dilakukan
laba bersih (Kurniasih dan Ratna Sari 2013). oleh Dewinta dan Setiawan (2016), Rahmawati,
Nurlaela, dan Samrotun (2021), Asri dan
Perusahaan dengan nilai Return On Suardana (2016) serta Puspita dan Febrianti
Asset (ROA) yang tinggi maka dapat (2017) ukuran perusahaan yang besar akan
disimpulkan perusahaan memperoleh laba yang memicu perusahaan untuk melakukan tax
besar. Dengan laba yang besar maka semakin avoidance. Hal ini dikarenakan perusahaan
besar juga pajak yang harus dibayarkan besar memiliki jumlah total aset yang besar dan
sehingga perusahaan akan cenderung stabil dalam menghasilkan laba, sehingga
melakukan tax avoidance (Dewinta dan beban pajak akan terus meningkat mengikuti
Setiawan 2016). laba yang diperoleh perusahaan (Dewinta dan
Setiawan 2016).
H1: Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap tax
avoidance. H3: Ukuran perusahaan memiliki pengaruh
terhadap tax avoidance.
Leverage dan Penghindaran Pajak
Intensitas Modal dan Penghindaran Pajak
Leverage merupakan rasio utang yang
digunakan perusahaan dalam memenuhi Intensitas modal merupakan
pembiayaan perusahaan. Dengan hasil pengelolaan yang dilakukan perusahaan dalam
perhitungan dari rasio leverage dapat menginvestasikan kekayaan pada aktiva tetap
menunjukkan seberapa besar aset yang dimiliki yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk
perusahaan yang berasal dari utang menaikkan laba yang diperoleh (Wiguna dan Jati
perusahaan (Kimsen, Kismanah, dan Masitoh 2017).
2018).
Investasi atau aset perusahaan
Putriningsih, Suyono, dan Herwiyanti bertujuan untuk mendukung aktivitas
(2019) mengatakan bahwa semakin tinggi nilai perusahaan, namun investasi tersebut akan
leverage mengharuskan perusahaan untuk mengalami kemunduran oleh karena adanya
membayar bunga dengan jumlah yang tidak penyusutan pada aset yang digunakan. Laba
sedikit, sehingga akan memengaruhi kewajiban perusahaan akan berkurang akibat depresiasi
untuk pembayaran pajak. Oleh sebab itu penyusutan yang terjadi, sehingga memicu
peluang untuk melakukan tax avoidance akan perusahaan untuk melakukan tax avoidance
menurun. (Dwiyanti dan Jati 2019).

845
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

H4: Intensitas modal memiliki pengaruh terhadap


tax avoidance. H6: Komisaris independen memiliki pengaruh
terhadap tax avoidance.
Pertumbuhan Penjualan dan Penghindaran
Pajak Umur Perusahaan dan Penghindaran Pajak
Pertumbuhan penjualan merupakan Umur perusahaan merupakan skala
skala indikator yang mencerminkan tingkat nominal seberapa lama perusahaan berdiri dan
penjualan perusahaan dari tahun ke tahun mampu bertahan di Bursa Efek Indonesia.
apakah mengalami penurunan atau Semakin lama umur perusahaan menunjukkan
peningkatan. Pertumbuhan penjualan berperan perusahaan tersebut dapat berkompetisi dalam
sangat penting dalam manajemen modal kerja, persaingan dengan beberapa perusahaan lain
untuk memprediksi seberapa besar laba yang (Dewinta dan Setiawan 2016).
akan didapatkan dengan meningkatnya Dengan semakin bertambahnya umur
pertumbuhan penjualan (Nugraha dan Mulyani perusahaan maka perusahaan cenderung akan
2019). mengurangi beban pajaknya dan perusahaan
memiliki memanajemen pajak yang baik karena
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dipengaruhi oleh perusahaan lain baik dari
oleh Nugraha dan Mulyani (2019) serta Dewinta sektor yang sama maupun berbeda sehingga
dan Setiawan (2016) pertumbuhan perusahaan membuat perusahaan cenderung akan
yang meningkat memicu perusahaan melakukan tax avoidance (Triyanti, Titisari, dan
melakukan tax avoidance, hal ini disebabkan Dewi 2020).
karena kewajiban pajak yang ditanggung
perusahaan akan semakin besar sehingga H7: Umur perusahaan memiliki pengaruh
memicu perusahaan untuk meminimalisir beban terhadap tax avoidance.
pajak (Dewinta dan Setiawan 2016).
Komite Audit dan Penghindaran Pajak
H5: Pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh
terhadap tax avoidance. Komite audit memiliki tanggung jawab
untuk memastikan bahwa perusahaan telah
Komisaris Independen dan Penghindaran berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
Pajak menjalankan kegiatan operasional yang sesuai
dengan prinsip atau standard yang berlaku, dan
Komisaris independen memiliki mengawasi terhadap kepentingan dan
kontribusi yang sangat erat dalam mengatur kecurangan yang dilakukan oleh pihak internal
manajemen perusahaan, terutama dalam perusahaan (Suryani 2020).
menyusun rencana pajak perusahaan dengan
cara memanfaatkan pengetahuan, dan sumber Berdasarkan penelitian Munawaroh dan
daya yang ada, agar tercipta perencanaan pajak Sari (2019), Praditasari dan Ery Setiawan
yang baik (Asri dan Suardana 2016). (2017), serta Marlinda, Titisari, dan Masitoh
(2020) jumlah komite audit berpengaruh
Berdasarkan penelitian Maharani dan terhadap tax avoidance. Semakin banyaknya
Suardana (2014) dengan meningkatnya jumlah komite audit maka perusahaan
komisaris independen maka akan meminimalisir cenderung tidak melakukan tax avoidance, hal
tingkat perusahaan dalam melakukan tax ini dikarenakan komite audit melaksanakan
avoidance, hal ini dikarenakan komisaris fungsinya dalam pengawasan proses laporan
independen dapat melakukan manajemen yang keuangan perusahaan agar tidak terjadi
baik terhadap kewajiban pajak.

846
E-ISSN: 2775 – 8907 Natasya Joevanca
Haryo Suparmun

kecurangan yang dilakukan oleh manajamen Bentuk ini adalah penelitian kausalitas
perusaahaan (Munawaroh dan Sari 2019). (causal research). Objek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua perusahaan
H8: Komite audit memiliki pengaruh terhadap tax manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun
avoidance 2018-2020 dengan metode pemilihan sampel
purposive sampling. Hasil pemilihan sampel
METODE PENELITIAN sebagai berikut:
Tabel 1 Prosedur Pemilihan Sampel
Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah Jumlah
Perusahaan Data
Jumlah populasi perusahaan manufaktur yang diteliti 203 609
dari tahun 2018 sampai 2020
Jumlah perusahaan yang dikeluarkan dari sampel:
Perusahaan yang tidak konsisten terdaftar di Bursa Efek (43) (129)
Indonesia dari tahun 2018 sampai 2020
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan (13) (39)
yang berakhir pada 31 Desember selama periode
2018 sampai 2020
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan (28) (84)
dalam satuan mata uang Rupiah dari tahun
2018 sampai 2020
Perusahaan yang tidak memperoleh laba dari tahun (47) (141)
2018 sampai 2020
Perusahaan yang tidak memiliki nilai ETR 0-1 dari (6) (18)
tahun 2018 sampai 2020
Perusahaan yang tidak memiliki jumlah komisaris (1) (3)
independen paling kurang 30% dari jumlah dewan komisaris dari
tahun 2018 sampai 2020
Jumlah sampel penelitian 65 195
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Penghindaran Pajak merupakan suatu upaya Profitabilitas merupakan tolak ukur


yang dilakukan oleh perusahaan untuk keuangan perusahaan yang harus
meringankan beban pajak yang dibayarkan dipertimbangkan dari periode satu ke periode
kepada pemerintah dengan tidak melanggar berikutnya di mana untuk mengetahui
peraturan pajak yang ada (Yohan dan Pradipta perbandingan keuntungan pada periode
2019). Menurut Rahmawati, Nurlaela, dan berjalan dengan keuntungan yang sudah
Samrotun (2021) pengukuran yang digunakan direncanakan (Steven dan Suparmun 2019).
untuk penghindaran pajak adalah sebagai Profitabilitas adalah gambaran performa
berikut: keuangan perusahaan dalam memperoleh laba
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 dari pengelolaan aktiva dengan Return On Asset
𝐸𝑇𝑅 =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 (ROA) (Ramadhan dan Rahayuningsih 2019).
Menurut Rahmawati, Nurlaela, dan Samrotun

847
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

(2021) pengukuran ROA yang digunakan dalam Pertumbuhan penjualan merupakan salah
penelitian ini sebagai berikut: satu indikator pengukuran pertumbuhan sebuah
perusahaan. Pertumbuhan penjualan menjelaskan
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ perkembangan penjualan perusahaan dari masa ke
𝑅𝑂𝐴 = masa. Perusahaan dapat dikatakan bertumbuh
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
dengan baik dan memperoleh tingkatan laba yang
pesat jika pertumbuhan penjualan menunjukkan nilai
Leverage merupakan rasio yang mengukur yang tinggi. Dengan memperoleh laba yang tinggi
peningkatan total aset atau laba perusahaan dengan maka penghasilan kena pajak yang dihasilkan oleh
menggunakan utang. Rasio leverage perusahaan akan semakin besar (Turyatini 2017).
memperlihatkan penggunaan tingkat utang yang Menurut Honggo dan Marlinah (2019) pengukuran
mencerminkan semakin tinggi nilai perusahaan. pertumbuhan penjualan yang digunakan dalam
Leverage menimbulkan biaya tambahan yakni penelitian ini adalah sebagai berikut:
berupa bunga dan dapat mengurangi beban pajak.
Leverage dapat diukur dengan menggunakan total 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡−1
𝑆𝐺 =
debt to equity ratio. Menurut Rahmawati, Nurlaela, 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡−1
dan Samrotun (2021) pengukuran leverage yang Komisaris independen adalah pihak yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai tidak mempunyai hubungan khusus dengan
berikut: pemegang saham, anggota direksi, dan dewan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 komisaris perusahaan. Tugas dari komisaris
𝐷𝐸𝑅 = independen ini adalah mengawasi peraturan,
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
efektivitas yang dilakukan oleh direksi, serta
Ukuran perusahaan dapat menampilkan memantau sistem pengendalian internal
besar atau kecilnya suatu perusahaan, hal tersebut perusahaan, sehingga dapat memberikan kontribusi
dapat dilihat dari nilai total aset yang dimiliki. Di mana untuk menyusun laporan keuangan yang berkualitas
total aset yang diukur adalah jumlah aset milik sehingga perusahaan memperoleh citra yang baik
perusahaan secara keseluruhan baik aset lancar (Marceline dan Harsono 2017).
maupun tidak lancar (Honggo dan Marlinah 2019).
Menurut Rahmawati, Nurlaela, dan Samrotun Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan
(2021) pengukuran ukuran perusahaan yang Nomor 33/POJK.04/2014, jumlah komisaris
independen wajib paling kurang 30% dari jumlah
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
seluruh anggota dewan komisaris. Menurut Honggo
berikut:
dan Marlinah (2019) pengukuran komisaris
𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡) independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Intensitas modal adalah suatu investasi
yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk fixed 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛
𝐼𝐶 =
assets. Capital Intensity Ratio merupakan salah satu 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠
informasi yang penting bagi investor untuk melihat
tingkat efisensi modal pada sebuah perusahaan.
Semakin besarnya total aset sebuah perusahaan Umur perusahaan mempunyai reputasi
maka dapat diperkirakan beban pajak perusahaan bagaimana kompetensi perusahaan dapat
akan semakin berkurang (Nugraha dan Mulyani mempertahankan usaha tersebut dan meminimalkan
2019). Menurut Rahmawati, Nurlaela, dan beban serta meningkatkan kualitas produksi,
sehingga perusahaan diperkirakan akan
Samrotun (2021) pengukuran intensitas modal
memperoleh laba yang baik (Darma 2021). Umur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
perusahaan dalam penelitian biasanya terhitung
berikut:
sejak perusahaan terdaftar di BEI. Menurut
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 Rahmawati, Nurlaela, dan Samrotun (2021)
𝐶𝐼 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

848
E-ISSN: 2775 – 8907 Natasya Joevanca
Haryo Suparmun

pengukuran umur perusahaan yang digunakan dan Marlinah (2019) pengukuran komite audit yang
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
𝐴𝐺𝐸 = 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
− 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑑𝑖 𝐵𝐸𝐼 𝐴𝐶 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑡𝑒 𝑎𝑢𝑑𝑖𝑡

Komite audit merupakan komite yang


dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu HASIL PENELITIAN
auditor dalam menjalankan dan mempertahankan
independensi, sehingga dapat diperoleh laporan Statistik deskriptif bertujuan untuk
keuangan yang baik dan berkualitas (Sukmadijaya memberikan gambaran suatu data yang dilihat
dan Cahyadi 2017). Sesuai dengan Peraturan dari nilai mean, median, modus, standart
Otoritas Jasa Keuangan No 55/POJK.04/2015, deviation, dan data minimum serta maximum
dewan komisaris memiliki hak untuk mengangkat untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang
dan memberhentikan komite audit. Menurut Honggo dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.Deviation


ETR 195 0.00167 0.97121 0.2822981 0.14976882
ROA 195 0.00028 0.46660 0.0845401 0.07834370
DER 195 0.00347 3.60927 0.7275805 0.63995763
SIZE 195 25.95468 33.49453 28.6748166 1.57676163
CI 195 0.00095 0.78103 0.3609045 0.18622757
SG 195 -0.96254 0.57136 0.0355790 0.19606835
IC 195 0.30000 0.83333 0.4251648 0.10099302
AGE 195 1.00000 40.00000 20.8000000 11.66393684
AC 195 2.00000 4.00000 3.0410256 0.22328147
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 3 Hasil Uji t

Variable B t Sig Kesimpulan


(Constant) 0.331 1.492 0.137
ROA -0.503 -3.299 0.001 Ha Diterima
DER 0.043 2.524 0.012 Ha Diterima
SIZE -0.004 -0.576 0.565 Ha Tidak Diterima
CI 0.041 0.716 0.475 Ha Tidak Diterima
SG 0.007 0.125 0.901 Ha Tidak Diterima
IC 0.014 0.121 0.904 Ha Tidak Diterima
AGE -0.001 -0.884 0.378 Ha Tidak Diterima
AC 0.026 0.541 0.589 Ha Tidak Diterima
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Variabel profitabilitas (ROA) pengaruh dari variabel profitabilitas (ROA)


mempunyai sig sebesar 0.001. Nilai significance terhadap variabel ETR, sehingga Ha1 dapat
lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan terdapat diterima. Profitabilitas (ROA) berpengaruh

849
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

terhadap variabel ETR dikarenakan semakin penjualan (SG) terhadap variabel ETR, sehingga
besar return on asset yang dimiliki perusahaan, Ha5 tidak dapat diterima.
maka semakin rendah nilai effective tax rate Variable komisaris independen (IC)
(ETR). Sehingga penghindaran pajak yang mempunyai sig sebesar 0.904. Nilai significance
dilakukan oleh perusahaan akan semakin besar. lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan tidak
Hal ini disebabkan karena laba perusahaan terdapat pengaruh dari variable komisaris
independen (IC) terhadap variabel ETR, sehingga
akan semakin tinggi dan meningkatkan beban
Ha6 tidak dapat diterima.
pajak yang cukup besar. Oleh karena itu, Variable umur perusahaan (AGE)
perusahaan berupaya untuk meminimalkan mempunyai sig sebesar 0.378. Nilai significance
beban pajak dengan melakukan tindakan lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan tidak
penghindaran pajak (Rahmawati, Nurlaela, dan terdapat pengaruh dari variable umur perusahaan
Samrotun 2021). (AGE) terhadap variabel ETR, sehingga Ha7 tidak
Variabel leverage (DER) mempunyai dapat diterima.
sig sebesar 0.012. Nilai significance lebih kecil Variable komite audit (AC) mempunyai sig
dari 0.05 yang menunjukkan terdapat pengaruh sebesar 0.589. Nilai significance lebih besar dari
dari variabel leverage (DER) terhadap variabel 0.05 yang menunjukkan tidak terdapat pengaruh dari
ETR, sehingga Ha2 dapat diterima. Leverage variable komite audit (AC) terhadap variabel ETR,
berpengaruh terhadap variabel ETR sehingga Ha8 tidak dapat diterima.
dikarenakan semakin besar leverage (DER)
yang dimiliki perusahaan, maka semakin besar PENUTUP
nilai effective tax rate (ETR). Sehingga Berdasarkan hasil penelitian yang telah
perusahaan akan semakin kecil melakukan dilakukan dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
penghindaran pajak . Hal ini disebabkan karena dan leverage berpengaruh terhadap
semakin besar pinjaman yang dimiliki oleh penghindaran pajak, sedangkan ukuran
perusahaan, maka semakin besar biaya bunga perusahaan, intensitas modal, pertumbuhan
yang berdampak kepada pajak yang akan penjualan, komisaris independen, umur
dibayarkan ke negara. Biaya bunga menjadi perusahaan, dan komite audit tidak berpengaruh
pengurang dalam penghasilan yang diperoleh terhadap penghindaran pajak.
oleh perusahaan sehingga berdampak langsung Adapun beberapa keterbatasan yang
terhadap jumlah pajak yang disetor (Anggraeni dialami di dalam penelitian ini, yaitu sebagai
dan Febrianti 2019). berikut:
Variabel ukuran perusahaan (SIZE) 1. Penelitian ini hanya menggunakan
mempunyai sig sebesar 0.565. Nilai significance
objek penelitian perusahaan
lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan tidak
terdapat pengaruh dari variable ukuran perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
(SIZE) terhadap variabel ETR, sehingga Ha3 tidak Indonesia, sehingga sampel yang
dapat diterima. dihasilkan tidak terlalu banyak.
Variable intensitas modal (CI) mempunyai 2. Penelitian ini menggunakan periode
sig sebesar 0.475. Nilai significance lebih besar dari penelitian hanya 3 tahun yaitu dari
0.05 yang menunjukkan tidak terdapat pengaruh dari tahun 2018-2020, jangka waktu ini
variable intensitas modal (CI) terhadap variabel relatif singkat. Sehingga kurang
ETR, sehingga Ha4 tidak dapat diterima. menggambarkan kondisi yang
Variable pertumbuhan penjualan (SG) sebenarnya.
mempunyai sig sebesar 0.901. Nilai significance 3. Penelitian ini hanya menggunakan 8
lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan tidak variabel independen yang dapat
terdapat pengaruh dari variable pertumbuhan mempengaruhi penghindaran pajak,

850
E-ISSN: 2775 – 8907 Natasya Joevanca
Haryo Suparmun

yaitu profitabilitas, leverage, ukuran menggunakan perusahaan non


perusahaan, intensitas modal, keuangan yang akan memperbanyak
pertumbuhan penjualan, komisaris sampel dan data penelitian.
independen, umur perusahaan, dan 2. Peneliti pada penelitian selanjutnya
komite audit. diharapkan dapat menambah periode
4. Terdapat 4 variabel independen yang penelitian lebih dari tiga tahun sehingga
memiliki masalah heteroskedastisitas kondisi yang sebenarnya lebih
yaitu variabel profitabilitas, leverage, tergambarkan.
pertumbuhan penjualan, dan umur 3. Peneliti pada penelitian selanjutnya
perusahaan. diharapkan dapat menambah variabel
independen lain seperti kepemilikan
Dengan segala keterbatasan yang ada di institusional, likuditas, kualitas audit,
dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan dan deferred tax expense yang dapat
beberapa saran yang mungkin dapat membantu mempengaruhi penghindaran pajak.
dan memberikan manfaat kepada pihak-pihak 4. Peneliti pada penelitian selanjutnya
terkait yang membutuhkannya. Berikut juga diharapkan untuk dapat
beberapa saran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut: heteroskedastisitas yang terjadi pada
1. Peneliti pada penelitian selanjutnya penelitian ini dengan cara menambah
diharapkan dapat memperluas objek lebih banyak data.
penelitian perusahaan seperti

REFERENCES:

Anggraeni, Rosvita, dan Meiriska Febrianti. 2019. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax Avoidance pada
Perusahaan Manufaktur.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 21 (1a-2): 185–92.
https://doi.org/10.34208/jba.v21i1a-2.755.
Asri, Ida Ayu Trisna Yudi, dan Ketut Alit Suardana. 2016. “Pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Komite Audit,
Preferensi Risiko Eksekutif, dan Ukuran Perusahaan pada Penghindaran Pajak.” E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 16 (1): 72–100.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/15182/14302.
Darma, Sapta Setia. 2021. “Pengaruh Kompensasi Manajemen, Umur Perusahaan, dan Pertumbuhan Penjualan
terhadap Penghindaran Pajak.” Jurnal Disrupsi Bisnis 4 (2): 118–28. https://doi.org/10.32493/drb.v4i2.9551.
Dewinta, Ida Ayu Rosa, dan Putu Ery Setiawan. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Tax Avoidance.” E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 14 (3): 1584–1615.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/16009/14016.
Dwiyanti, Ida Ayu Intan, dan I ketut Jati. 2019. “Pengaruh Profitabilitas, Capital Intensity, dan Inventory Intensity
pada Penghindaran Pajak.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 27 (3).
https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v27.i03.p24.
Honggo, Kevin, dan Aan Marlinah. 2019. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Dewan Komisaris
Independen, Komite Audit, Sales Growth, dan Leverage terhadap Penghindaran Pajak.” Jurnal Bisnis dan
Akuntansi 21 (1a-1): 9–26. https://doi.org/10.34208/jba.v21i1a-1.705.
Kimsen, Imas Kismanah, dan Siti Masitoh. 2018. “Profitability, Leverage, Size of Company Towards Tax
Avoidance.” JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) 4 (1): 29–36.
https://doi.org/10.34204/jiafe.v4i1.1075.

851
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Kurniasih, Tommy, dan Maria Ratna Sari. 2013. “Pengaruh Return on Assets, Leverage, Corporate Governance,
Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance.” Buletin Studi Ekonomi 18 (1): 58–
66. https://ojs.unud.ac.id/index.php/bse/article/download/6160/4647.
Maharani, I Gusti Ayu Cahya, dan Ketut Alit Suardana. 2014. “Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas dan
Karakteristik Eksekutif pada Tax Avoidance Perusahaan Manufaktur” 9 (2): 525–39.
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/5e2c6466f911180a9640dec21df899df.pdf.
Marceline, Lilian, dan Anwar Harsono. 2017. “Pengaruh Good Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan,
Likuiditas, Leverage, Kebijakan Dividen, dengan Nilai Perusahaan.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 19 (1a):
226–36. https://doi.org/10.34208/jba.v19i1a-3.290.
Marlinda, Dian Eva, Kartika Hendra Titisari, dan Endang Masitoh. 2020. “Pengaruh Gcg, Profitabilitas, Capital
Intensity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Tax Avoidance.” Ekonomis: Journal of Economics and Business
4 (1): 39–47. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v4i1.86.
Munawaroh, Mutiah, dan Shinta Permata Sari. 2019. “Pengaruh Komite Audit, Proporsi Kepemilikan Institusional,
Profitabilitas, dan Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Penghindaran Pajak.” Seminar Nasional & Call For Page
Seminar Bisnis Magister Manajemen, 352–67.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11101/30. Mutiah dan
Shinta_.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Nugraha, Moehammad Iman, dan Susi Dwi Mulyani. 2019. “Peran Leverage Sebagai Pemediasi Pengaruh
Karakter Eksekutif, Kompensasi Eksekutif, Capital Intensity, dan Sales Growth terhadap Tax Avoidance.”
Jurnal Akuntansi Trisakti 6 (2): 301–24. https://doi.org/10.25105/jat.v6i2.5575.
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. “Peraturaan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.”
https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/POJK-tentang-Direksi-dan-Dewan--Komisaris-Emiten-
atau-Perusahaan-Publik/POJK 33. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.pdf.
———. 2015. “Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55 /Pojk.04/2015 Tentang Pembentukan Dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit.” Ojk.Go.Id, 1–29. http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/lembaga-
keuangan-mikro/peraturan-ojk/Documents/SAL-POJK PERIZINAN FINAL F.pdf.
Praditasari, Ayu, dan Putu Ery Setiawan. 2017. “Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan,
Leverage, dan Profitabilitas pada Tax Avoidance.” E-Jurnal Akuntansi 19 (2): 1229–58.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/27647/18703wan2%0A1Fakultas.
Puspita, Deanna, dan Meiriska Febrianti. 2017. “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penghindaran Pajak pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 19 (1): 38–46.
https://doi.org/10.34208/jba.v19i1.63.
Putriningsih, Dewi, Eko Suyono, dan Eliada Herwiyanti. 2019. “Profitabilitas, Leverage, Komposisi Dewan
Komisaris, Komite Audit, dan Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan
Perbankan.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 20 (2): 77–92. https://doi.org/10.34208/jba.v20i2.412.
Rahmawati, Erika, Siti Nurlaela, dan Yuli Chomsatu Samrotun. 2021. “Determinasi Profitabilitas, Leverage, Ukuran
Perusahaan, Intensitas Modal dan Umur Perusahaan terhadap Tax Avoidance.” Ekonomis: Journal of
Economics and Business 5 (1): 158–67. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v5i1.206.
Ramadhan, Joninho Arima, dan Deasy Ariyanti Rahayuningsih. 2019. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Non Keuangan di Indonesia.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 21 (1a-2): 153–62.
https://doi.org/10.34208/jba.v21i1a-2.752.
Steven, dan Haryo Suparmun. 2019. “Faktor yang Memengaruhi Nilai Perusahaan Non-Keuangan di Bursa Efek
Indonesia.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 21 (1a-2): 131–40. https://doi.org/10.34208/jba.v21i1a-2.750.
Sukmadijaya, Pedro, dan Ignes Januar Cahyadi. 2017. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
Manufaktur.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 19 (1a): 32–41. https://doi.org/10.34208/jba.v19i1a-1.147.
Suryani. 2020. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Debt To Asset Ratio, dan Komite Audit terhadap
Penghindaran Pajak.” Jurnal Online Insan Akuntan 5 (1): 83–98. https://doi.org/10.51211/joia.v5i1.1322.
Tebiono, Juan Nathanael, dan Ida Bagus Nyoman Sukadana. 2019. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tax

852
E-ISSN: 2775 – 8907 Natasya Joevanca
Haryo Suparmun

Avoidance pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 21 (1a-2): 121–
30. https://doi.org/10.34208/jba.v21i1a-2.749.
Triyanti, Novita Wahyu, Kartika Hendra Titisari, dan Riana Rachmawati Dewi. 2020. “Pengaruh Profitabilitas, Size,
Leverage, Komite Audit, Komisaris Independen, dan Umur Perusahaan terhadap Tax Avoidance.” Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 20 (1): 113–20. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i1.850.
Turyatini. 2017. “The Analysis of Tax Avoidance Determinant on The Property and Real Estate Companies.” Jurnal
Dinamika Akuntansi 9 (2): 143–53. https://doi.org/10.15294/jda.v9i2.10385.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1. n.d. “Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.”
https://www.pajak.go.id/index.php/id/undang-undang-nomor-16-tahun-2009.
Wiguna, I Putu Putra, dan I Ketut Jati. 2017. “Pengaruh Corporate Social Responsibility, Preferensi Risiko
Eksekutif, dan Capital Intensity pada Penghindaran Pajak.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 21 (1):
418–46. https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/33248/20802.
Yohan, dan Arya Pradipta. 2019. “Pengaruh Roa, Leverage, Komite Audit, Size, Sales Growth terhadap Tax
Avoidance.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi 21 (1a-1): 1–8. https://doi.org/10.34208/jba.v21i1a-1.704.

853
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

854

You might also like