Lompat ke isi

Ende (kota)

Koordinat: 8°50′26″S 121°39′50″E / 8.84056°S 121.66389°E / -8.84056; 121.66389
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

8°50′26″S 121°39′50″E / 8.84056°S 121.66389°E / -8.84056; 121.66389

Kota Ende
Nusa Tenggara Timur di Nusa Tenggara Timur
Kota Ende
Kota Ende
Peta lokasi Kota Ende
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenEnde
KecamatanEnde Selatan
Ende Utara
Ende Timur
Ende Tengah
Ende
Luas
 • Total92,93 km2 (35,88 sq mi)
Populasi
 • Total106,315
 • Kepadatan1.380/km2 (3,600/sq mi)
Zona waktuUTC+8 (Waktu Indonesia Tengah)
Kota Ende Tahun 1930-an

Kota Ende adalah ibu kota Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota Ende ini telah dijuluki sebagai “Kota Pancasila”, yang karena kota ini pernah menjadi tempat lahirnya Pancasila yang dirumuskan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno saat masa pengasingan di era penjajahan Belanda.[2] Wilayah ini merupakan kota/kabupaten terbesar di Pulau Flores berdasarkan Jumlah penduduk dalam kota. Kota ini terdiri dari 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Ende, Kecamatan Ende Selatan, Kecamatan Ende Utara, Kecamatan Ende Timur dan Kecamatan Ende Tengah.

Kota Ende adalah tempat dari sebuah kerajaan. Penduduk daerah ini disebut sebagai orang Lio-Ende. Selama beberapa dekade, Kota Ende menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan aktivitas politik.

Pemberontakan melawan yang dipimpin oleh Nipa Do dikenal sebagai Watu Api dan Mari Longa (1916-1917). Pada 1934, Soekarno yang nantinya menjadi presiden pertama Indonesia diasingkan ke Kota Ende oleh pemerintah kolonial Belanda.

Sesudah diasingkan ke Kota Ende, Soekarno diasingkan kembali ke Rengasdengklok untuk persiapan kemerdekaan Indonesia sekaligus pelantikan menjadi presiden Indonesia. Hal ini tercantum dalam sejarah bangsa Indonesia yang cukup kelam.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kota Ende terdiri dari 5 Kecamatan, 16 Kelurahan, dan 41 Desa. Pada tahun 2023, jumlah penduduknya mencapai 106.315 jiwa dengan luas wilayah 64,77 km² dan sebaran penduduk 1.380 jiwa/km².[3]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Ende, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.08.03 Ende 32 Desa
53.08.04 Ende Selatan 5 - Kelurahan
53.08.18 Ende Utara 4 6 Desa
Kelurahan
53.08.19 Ende Tengah 4 - Kelurahan
53.08.20 Ende Timur 3 3 Desa
Kelurahan
TOTAL 16 41


Demografi

[sunting | sunting sumber]

Masayarakat Ende memiliki keberagaman suku dan agama. Pada tahun 2023 jumlah penduduk Ende Kota sebanyak 106.315 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.380 jiwa/km². Sebagian besar penduduknya beragama Kristen yakni 61,84%, dimana Katolik 57,06% dan Protestan 4,78%. Sebagian besar lagi beragama Islam yakni 37,98%, dan sebagian kecil beragama Hindu yakni 0,14%, Buddha 0,02%, dan Konghucu 0,00%[4]

Suku Mayoritas di kota Ende adalah suku Lio dan suku Ende, selain itu ada suku lainnya yaitu Bugis, Makassar Bima dll.

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit

[sunting | sunting sumber]
  • RSUD Misi Ende
  • RSIA SSPS Ende

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

[sunting | sunting sumber]
  • Puskesmas Kota Ratu
  • Puskesmas Ndetundora
  • Puskesmas Rewarangga
  • Puskesmas Riaraja
  • Puskesmas Rukunlima
  • Puskesmas Wolojita

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Kota Ende dilayani berbagai macam transportasi, mulai dari angkutan kota, taksi bandara, kapal laut dan bus antarkota. Selain itu, kota ini juga dilayani beberapa maskapai penerbangan dari Bandara H. Hasan Aroeboesman menuju daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, Pontianak dll.

Penduduk di kota ini rata-rata hampir semuanya menggunakan transportasi umum, terutama yang tinggal di desa-desa terpencil. Mereka menggunakan angkutan umum untuk mengangkut hasil panen serta membawa belanjaan dari pasar.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ name=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/
  2. ^ Kemenparekraf/Baparekraf RI (2022-06-01). "Ende: Kota Penuh Sejarah Tempat Lahirnya Pancasila". Kemenparekraf RI. Diakses tanggal 2022-06-01. 
  3. ^ "Visualisasi Data Kependudukan". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2024-03-21. 
  4. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 10 September 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]